Ketua DPRD Provinsi Lampung Bersama Gubernur Meninjau Pelabuhan Bakauheni




   




Caption : Sebelah Kiri Menggunakan Masker Warna Hitam Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay, di Tengah Menggunakan Masker Warna Putih, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.


MEDIAFAKTA.ID l LAMPUNG SELATAN ---ketua DPRD provinsi Lampung, Mingrum Gumay bersama  Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung,Kadis Kominfotik, Kadis Perhubungan, dan jajaran Forkopimda, serta beberapa Kepala OPD meninjau Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Selasa pagi 7 maret 2020.


Kunjungan dilakukan untuk menyaksikan secara langsung dan mengecek kesiapan sekaligus memberikan support kepada petugas gabungan yang bertugas selama 24 Jam dilingkungan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, sebagai filter utama arus masuknya orang dan barang ke Wilayah Sumatera, khususnya Provinsi Lampung.




Gubernur Arinal Djunaidi mengimbau kepada petugas kesehatan di Pelabuhan Bakauheni untuk menyetarakan pemeriksaan di Dermaga Executive maupun Dermaga Reguler. 

"kepada Bupati Lampung Selatan untuk selalu memperhatikan kesiapan Rumah Sakit rujukan didaerahnya," Katanya, Selasa (07/03/2020) 

Setelah meninjau Pelabuhan Bakauheni, rombongan melanjutkan kunjungan ke pelabuhan panjang. Pada kunjungan di Pelabuhan Panjang, Gubernur mendengarkan penjelasan dan laporan dari Kepala KKP Panjang, KSOP, Bea Cukai, GM. IPC Panjang tentang upaya yang dilakukan oleh unsur – unsur tersebut dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Pelabuhan Panjang, khususnya pengawasan terhadap Kapal Asing.




Orang Nomor Satu di Provinsi Lampung melakukan penyerahan secara simbolis Alat Pelindung Diri (APD) kepada petugas Tenaga Bongkar Muat sebagai upaya pencegahan terpaparnya virus corona terhadap petugas yang bekerja di lingkungan Pelabuhan.

Di sisi lain, Kepala KSOP Pelabuhan Panjang Andi Hartono menerangkan, bahwa pihaknya membatasi kapal asing yang masuk ke pelabuhan Panjang. 


“Kapal asing yang masuk pelabuhan panjang sudah kami batasi, bahkan ABK tidak diperkenankan untuk turun ke darat, harus tetap di dalam kapal, sedangkan untuk ketersediaan pangan kami yang siapkan.”Tutupnya (ADV) 

Posting Komentar

0 Komentar