Dalam Kurun Waktu Tiga Tahun, Bencana Di Pesawaran Menurun






mediafakta.id l Lampung l Pesawaran ---
untuk kesiap siagaan terjadi bencana. Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung menggelar apel siaga bencana di lapangan pemda setempat.

Bupati Pesawaran, Dendi Rama Dhona dalam amanat apel mengatakan, bahwa Apel Siaga ini merupakan suatu moment penting yang harus di laksanakan, dalam rangka upaya pencegahan dan kesiap siagaan untuk menghadapi bencana.

"Hal ini mengingat bahwa Wilayah yang kita cintai ini merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, dimana secara geografis Wilayah terdiri dari daerah Pesisir pulau dan pantai, Daerah Pegunungan, Daerah Hutan  dan daerah yang memiliki aliran sungai yang cukup banyak, yang semuanya ini dapat menjadi potensi ancaman terjadinya bencana,"katanya, Rabu (15/01/2020)

Dendi menjelaskan, Dengan melihat potensi ancaman, kerentanan, dan kapasitas masyarakat terhadap bencana, maka apel siaga Bencana ini diperlukan untuk melihat kesiapan  dalam rangka mengantisipasi bencana baik secara personil maupun ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang ada.

"Hal ini mengingat tanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana bukan hanya terletak pada pemerintah tapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat dan semua sektor kehidupan termasuk dunia usaha,"ucapnya

Orang Nomor satu di Bumi Anda Jejama ini menuturkan, Paradigma Penanggulangan Bencana saat ini harus mengedepankan upaya prepentif atau Pencegahan dan Kesiap siagaan dari pada upaya persepektif responsive atau penanganan darurat.

"Paradigma prepentif ini harus menjadi cara pikir dan cara tindak kita dalam upaya penanggulangan bencana sehingga dapat meminimalisir korban yang timbul akibat bencana. Hal ini sesuai dengan tema Apel Siaga Bencana Kita Pada Tahun 2020 ini yaitu Siaga Bencana dimulai Dari Diri Kita, Keluarga dan Komunitas, dengan Hastag #SIAPUNTUKSELAMAT,"Jelas Dendi

Pada dasarnya penyelenggaraan penanggulangan bencana sangat tergantung dari pola perilaku, yaitu perilaku yang harmoni dengan alam dan perilaku yang aman bencana (safety culture).

"Untuk itu, perlu revolusi mental merubah perilaku untuk menuju budaya aman bencana dengan melakukan edukasi publik melalui gerakan kesiap siagaan dan meningkatkan kapasitas pemerintahan, organisasi, masyarakat, komunitas, keluarga dan individu agar mampu menanggapi situasi bencana secara cepat dan tepat," Ujar Dendi

Dendi menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesawaran mencatat kejadian bencana selama 3 (tiga) tahun terakhir.

"Tahun 2017 sebanyak 68 Kejadian, Tahun 2018 sebanyak 64 Kejadian dan Tahun 2019 sebanyak 50 Kejadian. Ini menunjukkan bahwa frekuensi bencana di Kabupaten Pesawaran selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan,"imbuhnya

Dendi menghimbau, supaya bersama sama untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan dalam menghadapi bencana yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan Komunitas, karena semua sadar bahwa bencana datang pada tempat dan waktu yang tidak di ketahui.

"saya mengingatkan kepada semua satuan kerja dan steakholder terkait penanggulangan bencana untuk terus meningkatkan kemampuan dalam upaya penanggulangan bencana baik secara personal maupun secara organisasi serta mengintensifkan komunikasi dan koordinasi, sehingga penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat berjalan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh," Tutup dia (Ali)

Posting Komentar

0 Komentar