Mediafakta.id,Lampung Selatan- Panitian Pemungutan Suara (PPS), Soni Fauzi yang juga menjabat sebagai Kasi Pemerintahan Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan, diduga telah melakukan pemotongan anggaran untuk KPPS di desa tersebut.
Hal ini disampaikan oleh beberapa KPPS kepada media ini, pada Sabtu (17-02-2024).Menurut mereka seluruh KPPS dari 22 TPS,uang operasionalnya dipotong Zoni Fauzi masing-masing 900 ribu dari setiap TPS dengan alasan untuk biaya printer, Lpj dan transfer.
"Pemotongan ini lewat ketua KPPS. Dengan modus mengdoktrin ketua KPPS harus bisa mengkondisikan anggotanya agar jangan sampai tahu besaran operasional untuk TPS masing-masing,"kata salah satu sumber yang enggan di tulis.
Dijelaskan lagi bahwa anggaran yang terang benerang dan sangat mudah diakses oleh publik,masih saja PPS berani melakukan penyimpangan.
“Harapan kami dengan kondisi pemerintahan Desa Tanjung Baru yang kurang senang dikritisi warganya, sehingga bila berani kritis akan berdampak yang kurang baik pada warga tersebut, maka hanya kepada orang-orang media yang mau angkat ketimpangan kami berharap.“Kalau kami komplin apalagi teriak-teriak, pasti kami akan diintimidasi,"keluhnya.
Disampaikan Sumber bahwa info pemotongan hanya diketahui ketua KPPs, sementara anggota KPPs tidak menyadari operasional mereka dipotong karna tidak pernah dijelaskan terkait besaran operasional yang mereka terima.Tidak sebatas itu, pantarlih dipotong 270 ribu per orang.
“Sebelum KPPS kan ada pantarlih juga. Nah disitu juga orang ini (Oji-red) sudah melakukan pemotongan yang tidak logis,"jelas Sumber.
“Uang kouta sebesar 100 ribu juga tidak direalisasiian, honor dua kali masing-masing dipotong 70 ribu setiap anggoata KPPs” silakan ditanyakan dengan anggota pak, ini fix bukan dugaan” tambahnya.
Dirinya menambahakan bahwa menurut info yang didaptnya dari salah satu anggota KPPs terkait pemotongan Operasional KPPS degan rincian :
-Rp 500.000 untuk printer
-Rp 320.000 untuk LPJ
-Rp10.000 x 9 = 90.000 untuk Suplemen
Dan Rp 90.000 lagi untuk Adm Transfer.
Pemotongan tersebut diambil dari biaya operasinal dari setiap TPS yang berjumlah Rp.4.364.000,-Pranteknya setiap TPS hanya menerima Rp. 3.300.000,- jadi setiap TPS dipotong Rp.1.000.000.
Sementara Heru selalu PPK kecamatan Merbau Mataram yang diminta tanggapan via telpon saptu (17-02-2024) oleh media ini menjelaskan bahwa tidak ada keterlibatan dalam penotongan operasional KPPs, karna dana tersebut ditransfer langsung melalui rekening PPS.Dan Heru mengaku bahwa sudah sering mengingatkan agar PPS jangan pernah memotong anggaran untuk KPPs.
“Terima kasih infonya bang, saya akan segera menghubungi PPS Tanjung Baru.Kami selaku PPK tidak terlibat dalam pemotongan angaran tersebut, karena biaya operasional TPS dan KPPs langsung di Transfer ke rekening PPS.Dan saya sudah sering mengingatkan PPS agar supaya tidak menotong operasional KPPs” terang Heru kepada media ini Sabtu,(17-02-2024).
Sampai berita ini di turunkan Soni Fauzi selaku PPS Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan belum bisa di konfirmasi.(*/ydn).
1 Komentar
Udah biasa lah itu,, pembagian bansos pun tidak tepat sasaran
BalasHapus