Mediafakata.id,Pesawaran-Dugan kualitas buruk dalam pembangunan proyek Rehabilitas Daerah Irigasi (DI) Way Panas dengan panjang 1.800 meter berlokasi di Dusun IV Way Panas Desa Hanau Berak,Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran disoal oleh warga setempat.
Hal ini berdasarkan informasi dari salah satu warga Desa Hanu Berak yang menjelaskan bahwa pada tahun 2022 di Desa ini ada salah satu proyek Irigasi yang di programkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Dinas Perkerjaan Umum dan Tataruang.(PU PR)Pesawaran dengan nilai miliaran rupiah bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).Namun sayangnya dalam pembangunan proyek yang hampir 60 persen dibangun terkesan amburadul dengan kualitas buruk.
"Coba lihat sendiri mas untuk pengunaan matrial dalam proyek itu, seperti matrial pasir yang di gunakan pihak kontraktor, kualitasnya buruk karna pasir ini bercampur dengan tanah artinya ada dugaan tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). ,"ucap salah satu warga Desa Hanau Berak yang enggan namanya disebut,Sabtu (13/08/2022).
Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan selain pengguna matrial pasir yang bercampur tanah pihak kontraktor juga dalam pengunaan matrial seperti Batu yang di gunakan tidak sesuai karna bukan batu belah melainkan batu Bulat yang di ambil dari kali yang ada dilokasi proyek ini.
"Memang dalam penggunaan matrial tidak semua memakai batu kali,ada juga sebagian matrial yang menggunakan batu belah tapi itu juga di ambil dari matrial bangunan lama padahal sudah jelas penggunaan matrial bangunan lama itu tidak bisa karana martial itu sudah di angaran dalam RAB ,"jelasnya lagi.
"Nah,parahnya lagi,untuk adukan semen yang di gunakan oleh pihak pelaksana ini mengunakan adukan 1: 4, artinya 1 Kubikasi pasir 4 Sak semen yang di gunakan, tentunya dengan hal itu tidak ada kekuatan dalam banguan ini ,"tambahnya.
Sementara itu berdasarkan hasil invertigasi wartawan mediafakta.id dilokasi proyek ini terlihat beberapa pekerja sedang sibuk menyelsaikan pekerjaan ini, terlihat juga ada tumpukan matrial berupa pasir dan batu di beberapa titik, seperti keberadaan matrial pasir memang ada perbedaan yang sangat mencolok dimana matril pasir ini diduga bercampur dengan tanah.
Begitu juga dengan matrial Batu terlihat ada beberapa titik tumpukan batu bulat yang ada dilokasi ini.Dan juga terlihat beberapa pekerja sedang melakukan aktifitas pembongkaran matrial batu pada bangunan lama yang nantinyĆ akan di pasang kembali.
Selain itu juga terlihat ada beberapa pekerja yang sedang melakukan penalutan bangunan yang berada disalah satu DAM .namun, tidak dilakukan penggalian terlebih dahulu hanya di pasanng tumpukan batu bulat tampa di beri adukan semen sebagai penguat bangunan.
"Kalau proyek ini bukanya renopasi pak,ini sama saja bangun baru ,dan yang kerja disini semua warga Hanau Berak tidak mungkin hasilnya buruk ,"cetus salah satu perkerja kepada wartawan saat sedang mengambil dekomentasi.di lapangan.
Sementara itu berdasarkan pengakuan dari salah satu pekerja dalam proyek ini membenarkan bahwa pihak pelaksana dalam proyek ini telah memerintahakan para pekerja untuk bahan adukan bangunan Irigasi ini mengunakan1:4.(Satu kubikasi pasir 4 sak semen ).
"Kalau perintah pelaksananya untuk 5 angkong (Wadah pasir) 1 Sak semen yang di gunakan, jadi takaranya untuk 5 angkong ini hanya 1/4 kubik pasir.Nah, untuk takaranya kalau 20 Angkong ini sama saja 1 Kubikasi pasir makanya kalau untuk satu kubikasi pasir 4 Sak semen yang di gunakan karna ini memang sudah peribtah,"ujar salah satu pekeraja dilokasi ini.
Disisi lain saat dikonfirmasi Yandi selaku dari pihak CV. Baragalu Sentosa terkesan menepis bahawa tidak adanya keluhan masyarakat Hanau Berak terkait adanya proyek Rehabiltas Daerah Irigasi (DI) dengan alasan bahwa pekerja dalam proyek ini merupakan orang -orang Desa Hanau Berak itu sendiri.
"Sekilas info yang kerja / tenaga kerja masyarakat hanau berrak,"tulis Yandi melalui pesan Whatsappnya, Sabtu (13/08/2022) malam.
Namun saat di konfirmasi lebih detail keluhan masyarakat tekait kualitas bangunan tersebut Yandi menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pembenahan terkait adanya keluhan tersebut.
"Trimakasih masukanya ,kami akan perbaiki yang menjadi keluhan,"singkatnya.
Diketahui dalam Proyek Rehabilitas Daerah Irigasi (DI) Way Panas milik Dinas PUPR Pesawaran bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022, dengan nilai kontrak Rp1.899.952.000.00 dan selaku pelaksana dalam pekerjaan yakni CV. Baragalu Sentosa.(ydn).
0 Komentar