Mengantisipasi Terjadinya Bencana, ini Langkah yang di Ambil BPBD Pesawaran







mediafakta.id l LAMPUNG l PESAWARAN --- Prediksi cuaca musim Kemarau ini akan berakhir pada bulan oktober ini dan pada Empat bulan kedepan akan turun hujan. sebab itu, Pemerintah Kabupaten Pesawaran memberikan surat himbaun, baik ke SKPD hingga ke Kecamatan dan Desa untuk mengantisipasi bencana banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah,  Mustari mengatakan,  bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat himbauan untuk antisipasi terjadinya bencana.

" sekertaris Daerah (Sekda)  telah mengeluarkan surat himbaun itu, yang di berikan ke masing SKPD dan ke Kecamatan yang nantinya di teruskan sampai Desa Desa. surat ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana Banjir, " katanya, saat di temui di Kantor BPBD,  Kamis ( 10/10/2019)

Bukan hanya itu saja, Mustari Menuturkan, masih ada yang yang lain juga, seperti selokan yang ada di lingkungan tempat tinggal juga perlu di bersihkan supaya tidak ada lagi penyumbatan pada aliran Air.

"selokan (siring) di bersihkan, gorong gorong di perbaiki langkah ini di ambil agar tidak ada penyumbatan.ini untuk menimalisir bencana banjir, terutama kebersihan termasuk lingkungan hidup. seperti di masjid Agung, Islamic Center Ar'royan saja, saya lihat siringnya saja pada kotor, aturannya pengurus masjid itu yang membersihkan dan mengoretnya. bila Perlu kita yang turun untuk membersihkannya, tapi benar benar membersihkan jangan tongkrang tongkrong saja, " tegas Kaban

Pria ini menerangkan, bulan penghujan, tidak lama akan datang, hal ini yang dirinya dapat informasi dari prediksi cuaca.

" lihat, beberapa hari lalu saja, Pesawaran sudah di guyur hujan.saya mendapatkan informasi cuaca, musim kemarau akan berakhir pada akhir bulan oktober ini. Prediksi hujan yang saya ketahui itu dari bulan November Tahun 2019 sampai dengan bulan Februari tahun 2020," kata Mustari

Pesawaran ini, jelas Mustari semua kecamatan yang ada adalah titik rawan Bencana.

" rawan bencana Sunami kita ada, karena kita ada di Daerah Pesisir laut, banjir kita juga ada, seperti di Kecamatan Waylima itu rawan banjir, longsor kita ada, karena kita memiliki Daerah Perbukitan. Nah,  kalau di petakan Bumi Andan Jejama ini rawan Bencana, karena kita pernah mengalami bencana banjir di Sembilan Kecamatan,  " ujarnya

Bila ada Bendungan yang sudah rata dengan tanah, itu perlu adanya pengerukan hal ini adalah satu upaya menimalisir bencana itu sendiri.


"jangan salah, Bendungan itu ada dua, pertama bendungan cekdum, bila rata dengan tanah itu tandanya berhasil, kedua, jika bendungan itu irigasi maka harus ada pengerukan, karena untuk kesiapan Air, jika bendungan itu sudah rata dengan tanah, sama saja itu bukan bendungan. untuk pengerukan itu sendiri adanya di Dinas PU, " Tutup Mustari (Ali)


Posting Komentar

0 Komentar