Nah Loh,Kepsek SDN 2 Batu Putuk Tak Terima Pemberitaan,Sebut Akan Laporkan Wartawan


Mediafakta.id,Bandar Lampung
Akhirnya Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Batu Putuk,Kota Bandar Lampung Japar Sodiq,angkat bicara dan menyatakan keberatannya terhadap pemberitaan mediafakta.id adanya proyek revitalisasi sekolah yang disebut bermasalah.


Ia menilai pemberitaan dari media ini tidak berimbang dan mencoreng nama baik sekolah yang ia pimpin dengan alasan berita tersebut merupakan berita pitnah sehingga dirinya "murka".

Dalam klarifikasi kepada wartawan mediafakta.id sang kepala sekolah ini menegaskan bahwa pihaknya akan menempuh langkah hukum jika pemberitaan yang dimaksud tidak segera diluruskan.


“Saya atas nama kepsek SDN 2  Batu Putuk merasa dirugikan dengan pemberitaan ini.Kenapa kemarin saya belum mengklarifikasi masalah ini karna saya masih sibuk harus koordinasi dulu dengan pihak sekolah apakah bener keberadaan wartawan,"kata Kepsek SDN 2 Japar Sodiq saat menghubungi wartawan mediafakta.id Rabu (5/11/2025).

Lebih lanjut Japar Sidiq  menyangkal bahwa kegiatan itu sudah sesuai aturan yang ada karna RAB dan perencanaan yang di buat itu telah di tentukan dari pusat dan dirinya juga mengaku bukan ia yang membuat anggarannya.


"item sedah sesuai  bahan bahanya sudah sesuai,malah sekolah itu lebih dari RAB saya buat Loh,"tegasnya.

"Nah,kalau di bilang wali murid dan warga di Batu Putuk yang protes yang mana ?malah mereka senang adanya pembangaun sekolah itu,"kata Japar Sodiq.

Berita sebelumnya keberadaan Proyek revitalisasi sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN  kementrian Pendidikan untuk SD Negri 2 Batu Putu, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandarlampung,senilai Rp779 juta,kini menjadi sorotan publik.

Dugaan adanya mark-up anggaran mencuat setelah hasil pekerjaan dinilai tidak sebanding dengan nilai proyek yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pendidikan Tahun 2025 tersebut.

Menurut Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung, Asroni Paslah,mengatakan pihaknya telah melakukan sidak dan dari hasil sidak tersebut adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dan besaran anggaran.

“Kami turun ke lapangan untuk melihat langsung hasil pekerjaan. Memang kalau di lihat dengan anggaran yang ada secara kasat mata ada indikasi mark-up atau pelaksanaan tidak sesuai dengan spesifikasi,”tegas Asroni,Selasa (04/11/2025).

Menurut Asroni Paslah keberadaan Proyek revitalisasi yang di luncurkan oleh pemerintah pusat  ini bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana sekolah,namun kondisi di lapangan justru menimbulkan tanda tanya.

Dengan demikian DPRD meminta Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung dan pihak P2SP untuk memberikan klarifikasi terbuka mengenai pelaksanaan proyek tersebut. Dan juga meminta pihak Tim BPK RI agar turun memalukan audit di beberapa sekolah yang mendapat bantuan Revitalisasi tersebut.

Transparansi penggunaan dana publik dinilai penting agar kepercayaan masyarakat terhadap program pendidikan tidak luntur.

“Kami mendorong semua proyek Rivitaslisasi pendidikan agar dikerjakan sesuai aturan, transparan, dan tepat sasaran. Jangan sampai ada pihak yang bermain-main dengan anggaran sekolah,”kata Asroni.

Sementara menurut keterangan warga dan wali murid di SD Negri 2 Batu Putu menilai hasil pembangunan tidak sesuai nilai yang telah di luncurkan dan terkesan terkesan asal jadi.

"Lihat bang dananya besar tapi yang di bangun hanya WC, dan Perbaikan beberapa lokal itu juga  malah hanya di ganti keramik,cet terus ganti kusen atap ruangannya tidak di ganti ,"kata salah satu wali murid yang enggan namanya di tulis.

"Nah,selain itu tidak ada bangunan baru apa ia nilai segitu besarnya hanya bangunan nya segtu.Dengan anggaran hampir Rp800 juta lo seharusnya hasilnya lebih maksimal,”tegasnya.(ydn).

Posting Komentar

0 Komentar