Ketua DPD PKS Ajak Masyarakat Tolak Paham Yang Bertentangan Dengan Nilai-Nilai Pancasila


Mediafakta id,Bandar Lampung
- Anggota DPRD kota Bandarlampung Muhammad Suhada,S.T.yang juga selaku ketua DPD PKS Bandar Lampung mengajak masyarakat untuk menolak serta menantang adanya paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Hal ini di tegaskan oleh Muhammad Suhada,S.T.saat melaksanakan secara continu kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) di Kelurahan Durian Payung Kecamatan Tanjung Karang Pusat (TKP) Jumat  (11/07/2025).

Menurut M.Suhada bahwa menolak segala yang bertentangan dengan Pancasila berarti harus menolak segala bentuk ajaran,ideologi, sikap,dan perilaku yang tidak sejalan dengan lima sila Pancasila, baik yang bersifat kekerasan, memecah belah,merendahkan kemanusiaan,maupun tidak menghormati keberagaman.

"Nah,yang bertentangan dengan nilai Pancasila yakni adanya radikalisme dan Terorisme, Intoleransi antar umat beragama komunitas komunisme yang menolak kepercayaan kepada tuhan,"jelasnya.

Jadi lanjut ketua DPD PKS Kota Bandarlampung mengaskan bahwa dengan menolak segala bentuk paham yang bertentangan dengan Pancasila,kita ikut menjaga kedamaian,persatuan, dan masa depan Indonesia.

"Saat ini sedang viral nya terkait LGBT atau pengakuan terhadap kelompok Lesbian, Gay, Biseksual,dan Transgender tentunya hal ini akan merusak moral Pancasila harus di tolak keras ,"tegas Suhada.

Lebih lanjut Muhammad Suhada menekankan kepada masyarakat untuk melakukan penolakan terhadap LGBT dalam perspektif Pancasila dan nilai sosial Masyarakat.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,terutama Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dan Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

"Ya,berdasarkan nilai-nilai tersebut, mayoritas masyarakat Indonesia menolak segala bentuk perilaku yang bertentangan dengan norma agama, moral, dan budaya luhur bangsa, termasuk perilaku LGBT ini ,"jelasnya.

Namun,penolakan ini bukan berarti mendorong diskriminasi atau kekerasan, tetapi merupakan bentuk komitmen menjaga tatanan sosial dan moral masyarakat sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Dalam pandangan budaya ketimuran dan ajaran agama-agama di Indonesia, perilaku LGBT dianggap menyimpang dan tidak sesuai dengan fitrah manusia,"pungkasnya.

Diketahui dalam acara sosialisasi Pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaam yang digelar Muhammad Suhada menghadirkan dua narasumber yakni Ade Utami Ibnu anggota DPRD Provinsi Lampung dan narasumber ke dua yakni seorang Guru mengaji yang juga Kepala KUA Enggal Yubsir Hasani.(ydn).

Posting Komentar

0 Komentar