Pesawaran l Lampung -- Dengan adanya Dugaan pemalsuan tanda tangan, tilep anggaran dan nama marbot, Penjaga makam hingga guru ngaji, oknum kepala Desa Bayas Jaya, Kecamatan Way khilau, Kabupaten Pesawaran dalam waktu dekat akan tersandung hukum.
Masyarakat setempat yang nama dan tanda tanggannya di gunakan oleh oknum kepala Desa tersebut menyatakan bahwa dirinya tidak menerima insentif per enam bulan sebesar Rp. 1.200.000 tahun 2020 lalu.
Untuk menindak lanjuti dugaan memasukan nama dan Pemalsuan Tanda tangan dalam Penerimaan instentif tersebut, masyarakat Bayas Jaya dalam waktu dekat akan melaporkan oknum kepala Desanya ke Pihak berwajib supaya dapat mempertanggung jawabkan perbuatan yang sudah di lakukan.
Warga Bayas Jaya, Nurdin
mengatakan, pada tahun 2020 diri nya tercantum sebagai penerima dana insentif sebagai Marbot sebesar Rp.1.200.000 untuk enam bulan tetapi diri nya tidak pernah menerima dana tersebut.
"jujur, saya juga sempat heran, kenapa nama saya tercantum sebagai Marbot dan telah menerima dana insentif dan herannya lagi di situ terdapat tanda tangan saya sebagi bukti bahwa telah menerima dana insentif itu,padahal sepeser pun tidak pernah menerima uang Insentif itu,baik dari kepala desa atau pihak desa,"Katanya, Sabtu (25/09/2021)
Hal senada juga di sampaikan oleh salah seorang masyarakat Bayas jaya yang nama nya Engan di sebutkan menjelaskan, bahwa dirinya selama bertahun tahun adalah penjaga makam,tapi nama nya tidak tercantum sebagi penerima dana insentif yang di peruntukan bagi penjaga makam.
"lucu ya lagi saya pak,padahal saya sudah bertahun tahun sebagi penjaga makam,itu bisa ditanyakan oleh seluruh masyarakat Bayas jaya,tapi nama saya malah tidak tercantum sebagai penerima dana insentif penjaga makam,malah nama orang lain yang tercantum sebagi penjaga makam. Meski nama yang tercantum sebagai penerima insentif penjaga makam pun tidak pernah mendapat kan dana tersebut,"Pungkas lelaki Tua tersebut dengan raut kecewa. (Red)
0 Komentar